Thursday, June 12, 2014

BIMBINGAN BELAJAR PESERTA DIDIK

A.    Takrif Bimbingan dan Belajar
Telah kita ketahui bahwa bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone (1966) mengemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan). Banyak para ahli yang memberikan pengertian mengenai bimbingan ini, diantaranya:
-          Menurut Miller (I. Djumhur dan Moh. Surya, 1975) mengartikan bimbingan sebagai proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum di sekolah, keluarga dan masyarakat.
-          Menurut Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”.
-          Djumhur dan Moh. Surya, (1975) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prinsipnya  bimbingan merupakan pertolongan atau bantuan. Bimbingan merupakan suatu pertolongan yang menuntut. Hal ini mengandung pengertian bahwa dalam memberikan bimbingan bila keadaan menuntut, kewajiban dari pembimbing untuk memberikan bimbingan secara aktif, yaitu memberikan arah kepada yang dibimbingnya.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa hasil atau gagalnya pencapai tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan

B.     Bimbingan Kegiatan Belajar Peserta Didik
Bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada sisiwa untuk dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
A.    Aspek-aspek bimbingan belajar
            Siswa disekolah dan madrasah baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat memiliki masalah yang satu dengan yang beda tingkat kompleksitasnya. Masalah siswa disekolah dan madrasah ada yang disebabkan oleh kondisi dalam siswa dan ada yang disebabkan oleh kondisi luar siswa. Beberapa aspek masalah belajar yang memerlukan bimbingan belajar atau bimbingan akademik adalah
a.       Kemampuan belajar yang rendah
b.      Motivasi belajar yang rendah
c.       Minat belajar yang rendah
d.      Tidak berbakat pada mata pelajaran tertentu
e.       Kesulitan konsentrasi dalam belajar
f.       Sikap belajar yang tidak terarah
g.      Sikap mal adaptif dalam belajar seperti mengganggu teman ketika belajar
h.      Prestasi belajar yang rendah
i.        Penyaluran kelompok belajar dan kegiatan belajar siswa lainnya
j.        Pemilihan dan penyaluran jurusan
k.      Pemilihan pendidikan lanjutan
l.        Gagal ujian, tidak naik kelas
m.    Tidak lulus ujian dsb.
            Menurut Surya 1988 beberapa aspek masalah individu (siswa) yang memerlukan layanan bimbingan belajar adalah: a. pengenalan kurikulum b. pemilihan jurusan c. Cara belajar yang tepat d. perencanaan pendidikan dsb.
B.     Materi pokok bimbingan belajar
Secara lebih rinci materi pokok bimbingan belajar antara lain.
a.       Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar secara efektif dan efisien
b.      Pengembangan kemampuan membaca dan menulis (meringkas) secara cepat
c.       Pemantapan penguasaan materi pelajaran sekolah berupa remedial atau pengayaan
d.      Pemahaman tentang pemanfaatan hasil teknologi bagi pengembangan ilmu pengetahuan
e.       Pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya bagi pengembangan pengetahuan
f.       Pemahaman tentang pemanfaatan perpustakaan
g.      Orientasi belajar diperguruan tinggi (jenjang pendidikan) lebih tinggi
C.     Makna bimbingan belajar
            Bimbingan belajar adalah satu bantuan dari pembimbing kepada individu (siswa) dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan belajar di institusi pendidikan (winkel 1991). Berdasarkan pengertian diatas bimbingan belajar bisa bermakna suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah belajar.
            Surya (1988) menyatakan bahwa bimbingan belajar merupakan jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan. Bimbingan belajar bisa bermakna bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah pendidikan (dalam arti luas) dan masalah belajar (dalam arti sempit).
D.    Tujuan bimbingan belajar
            Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat perkembangan belajar siswa. Siswa yang perkembangannya terganggu akan berpengaruh terhadap perkembanagn atau kemampuan belajarnya.
            Secara khusus tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mampu mengahadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar. Dalam konteks kemandirian, tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mandiri dalam belajar.
E.     Bentuk-bentuk layanan bimbingan belajar
            Bentuk bembingan belajar kepada para sisiwa adalah menyesuaikan dengan masalah belajar yang terjadi dan dihadapi oleh siswa. Dengan melihat spesifikasi yang dihadapi oleh siswa, guru pembimbing dapat merumuskan program layanan bimbingan belajar kepada para siswa.
            Beberapa layanan bimbingan belajar yang bisa diberikan kepada siswa disekolah dan madrasah adalah.
            Pertama, orientasi kepada para siswa (khususnya siswa baru) tentang tujuan institusional (sekolah dan madrasah) isi kurikulum, cara-cara belajar yang tepat, penyesuaian diri dengan corak pendidikan disekolah atau madrasah
            Kedua, penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti pelajaran disekolah dan madrasah maupun dirumah baik secara individual maupun kelompok.
            Ketiga, bantuan dalam memilih juruasan atau program studi yang sesuai, memilih kegiatan-kegiatan nonakademik yang menunjang usaha belajar dan memilih program studi lanjutan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bantuan ini juga mencangkup penyebaran informasi tentang program yang tersedia pada jenjang pendidikan tertentu .
Keempat, pengumpulan data siswa yang berkenaan dengan kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat cita-cita hidup, pada program-progam studi atau jurusan tertentu, dsb.
            Kelima, bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang mampu menyusun dan menaati jadwal belajar dirumah, kurang siap menghadapi ulangan atau ujian, kurang dapat berkonsentrasi, kurang menguasai cara belajar yang tepat diberbagai mata pelajaran, menghadapi keadaan dirumah yang mempersulit cara belajar secara rutin, dsb.
            Keenam, bantuan dalam hal membentuk kelompok-kelompok belajar supaya belajar secara efektif dan efisien.

C.    Bimbingan Pengalaman Belajar Peserta Didik
            Pengertian pengalaman belajar menurut Tyler (1973:63) adalah sebagai berikut.
            Learning experience is not the same as the content with which a course deals nor the activities performed by the teacher. The term learning experience refers to the interaction between the learner and the external conditions in the environment to which he can react. Learning takes place through the active behaviour of the student; it is what he does that he learns, not what teacher does.(Pengalaman belajar tidak  sama dengan konten materi pembelajaran atau kegiatan yang dilakukan oleh guru. Istilah pengalaman belajar mengacu kepada interaksi antara pebelajar dengan kondisi eksternal di lingkungan yang ia reaksi. Belajar melalui perilaku aktif siswa; yaitu apa yang ia lakukan saat ia belajar, bukan apa yang dilakukan oleh guru)
            Caswel dan Campbell (dalam Sukmadinata, 2007: 4) mengatakan bahwa “kurikulum... to be composed of all the experiences children have under the guidance of teachers (kurikulum tersusun atas semua pengalaman yang telah dimiliki oleh siswa dibawah bimbingan guru)”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa: 1) pengalaman belajar pengalaman mengacu kepada interaksi pebelajar dengan kondisi eksternalnya, bukan konten pelajaran, 2) pengalaman belajar mengacu kepada belajar melaui perilaku aktif siswa, 3) belajar akan dimiliki oleh siswa setelah dia mengikuti kegiatan belajar-mengajar tertentu, 4) pengalaman belajar itu merupakan hasil yang diperoleh siswa, 5) adanya berbagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam usahanya untuk membimbing siswa agar memiliki pengalaman belajar tertentu. Dalam kaitan ini tentu guru pun ingin mengetahui seberapa jauh siswa telah menguasai pengalaman belajar yang ditentukan dan seberapa besar efektivitas bimbingan yang telah diberikan kepada siswa. Dalam konteks inilah evaluasi pengalaman belajar menjadi sangat penting karena evaluasi pengalaman belajar merupakan proses pengumpulan dan penginterpretasian informasi atau data yang dilakukan secara kontinyu dan sistematis untuk menentukan tingkat pencapaian hasil belajar siswa. Hamalik, O (2004:49) Mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti proses belajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
            Pengalaman (belajar) adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang merupakan satu kesatuan disekitar tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat kontinu dan interaktif membantu integrasi pribadi murid.

REFERENSI
Bimo, Wakgito.2004.Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: CV Andi Offset
Syah, Muhibbin, M.Ed. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT  Raja Grafindo Persada.


No comments:

Post a Comment