1.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK SEBELUM REMAJA
A.
MASA PERKEMBANGAN DALAM KANDUNGAN
·
TUMBUH KEMBANG
JANIN
a.
Tahap
Perkembangan Janin
1.
Tahap
Pre-Embrionik
Pada
tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah
segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring
pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri
mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
2.
Masa embrionik
Masa
embironik berlangsung dari perkembangan minggu ke empat hingga minggu ke
delapan dan merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari
masing-masing lapisan magidah. Sebagai akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri
utama bentuk tubuh mulai jelas terlihat.
3.
Tahap fetus
Di
mulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus. Tahap ini
dimulai sejak kehamilan bulan kedepalapan dan berakhir hingga masa kelahiran.
Ciri khusus tahapan ini ialah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan
wajahm kedua tangan, dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm,
ke semua organnya telah tampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30
minggu dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
4.
Masa ovulasi
Pada
wanita, ovariumnya memiliki ribuan sel telur. Namun selama masa reproduksi sel
telur yang tersisa hanya 400 saja. Proses pengeluaran ovum ini simulai sejak
masa pubertas. Setiap bulan, sebuah sel telur dikeluarkan melalui dinding luar
ovarium. Proses ini disebut masa ovulasi. Sel telur akan ditangkap oleh tuba
falopi dan akan menuju rahim. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus
menstruasi atau sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Usia
kehamilan dihitung berdasarkan rumus Naegele yaitu hari pertama kehamilan sama
dengan hari pertama haid terakhir.
b.
Masa
perkembangan Janin
Perkembangan janin dimulai dari awal bulan ketiga
hingga akhir kehidupan rahim janin dikenal sebagai masa janin. Panjang janin
biasanya disebutkan sebagai panjang puncak kepala bokong (PBB) sebagai panjang
puncak kepala tumit (PPT), ukuran dari vertex kepala ke tumit (tinggi berdiri)
ukuran dinyatakan dalam cm, kemudian dihubungkan dengan unur janin yang
dinyatakan dalam minggu/ bulan.
Salah satu perubahan paling mencolok selama masa
janin ialah pembentukan kepala relatif lambat dibandingkan bagian tubuh
lainnya. Pada permulaan bulan ketiga kira-kira setengah dari PBB. Menjelang permulaan
bulan kelima ukuran kepala kira-kira sepertiga PPT.
Selama bulan ketiga wajah semakin menyerupai
manusia. Mata yang mulai menghadap ke lateral, menjadi terletak di permukaan
ventral wajah dan telinga mendekati letak definitnya di samping kepala. Pusat-pusat
asifikasi primer terdapat dari tulang-tulang panjang dan tulang-tukang
tengkorak pada minggu ke-12, selain itu alat kelamin luar berkembang sedemikian
rupa sehingga jenis kelamin dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar (USG).
Pada minggu keenam, gelung-gelung usus menimbulakn benjolan besar dalam tali
pusat, tetapi apda minggu ke-11 gelung-gelung ini kembali masuk ke rongga
mulut. Pada akhir bulan ketiga kegiatan otot, karena gerakan ini sedemikian
kecil sehingga tidak dapat dirasakan oleh ibunya.
Pada bulan keempat, kelima, PBB-nya kira-kira 15 cm,
yaitu kira-kira setengah dari total panjang bayi baru lahir, akantetapi berat
badan janin hanya sedikit bertambah pada masa ini menjelang akhir bulan kelima
masing-masing kurang dari 500 gram.
Janin dibungkus oleh rambut-rambut halus (rambut
lanugo) alis mata dan rambut kepala juga dapat dilihat, apda bulan kelima
gerakan janin biasanya jelas dapat dirasakan oleh ibunya.
Selama paruh kedua kehidupan dalam rahim, berat
badan dangat bertambah khususnya selama dua bula terakhir. Pertumbuhan meliputi
50% dari berat cukup bulan (kira-kira 3.200 g). Pada bulan keenam, kulit janin
kemerahan dan tampak keriput, karena tidak ada jaringan ikat di bawah kulit.
Janin yang dilahirkan pada bulan keenam atau paruh pertama bulan ketujuh sukar
untuk hidup.
Selama dua bulan terakhir, janin memperoleh kontuk
yang bulat karena adanya enadapan lemak di bawah kulit. Menjelang kehidupan
dalam rahim kulit, dibungkus zat lemak keputih-putihan, terbentuk dari
produk-produk sekresi kelenjar sobum. Ketika janin berusia 28 minggu, ia dapat
hidup meskipun susah payah.
Pada akhir bulan kesembilan kepala telah mendapat
ukuran-ukuran lingkaran terbesar pada smeua bagian tubuh. Pada saat berakhir,
berat badan janin 3.000-3400 gram. PBB-nya kira-kira 36 ons, dan PPT kira-kira
50 cm, ciri-cirinya jelas, dan testis seharusnya telah ada dalam skrotum.
B.
PERKEMBANGAN MASA BAYI
Aspek-aspek yang berkembang pada masa bayi:
1.
Fisik
Pada
masa bayi, perkembangan fisik secara jelas dapat diamati, pada enam bulan
pertumbuhannya terus bertambah dengan pesat. Tahun pertama peningkatan lebih
kepada berat dan tinggi. Selama tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu, yang
berkembang ialah proporsi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susunan
saraf, dan organ perasa.
2.
Psikologis
Secara
psikologis, pada masa bayi terjadi pembentukan pola-pola fundamentalis dan
kebiasaan mengenali wajah orang-orang yang berarti bagi dirinya. Mulai
merasakan sentuhan oleh orang-orang tertentu. Menurut Piaget, anak hingga umur
kurang lebih 2 tahun belum tampak adanya mediasi adlam arti ‘aktivitas pikir
yang intern’. Semua tingkah laku anak harus dipikir sebagai hal yang diterima
secara sensori dan sutau reaksi yang motorik saja. Oleh karena itu, Piaget
membedakan dua tahap perkembangan intelegensi pada manusia yaitu sensori motor
(sejak lahir sampai dua tahun) dan tahap konseptual (usia dua tahun sampai
dewasa)
3.
Motorik
Perkembangan
masa bayi pada aspek motorik ini dapat diamati dan terlihat reaksi-reaksi
spontan yang berulang dilakukan dan tidak dikoordinasi. Namun lama-kelamaan
terjadi secara efektif. Hal ini terlihat pada merangkak, berjalan, dan
memainkan benda-benda. Perkembangan motorik terlihat adanya arah.
4.
Perkembangan
bicara
Sebelum
mampu berbicara, bayi lebih dahulu dapat mengerti apa yang dikatakan tanpa
dapat bereaksi dnegan kata hanya dengan ekspresi dan gerakan. Oleh karena itu,
mimik dan ekspresi bayi juga dapat dimengerti setelah usia tiga bulan. Menurut
Terman dan Merril, rata-rata bayi dapat beraksi terhadap perintah-perintah pada
usia kurang lebih dua tahun. Rata-rata bayi belajar menyampaikan
kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pada usia tahun0tahun pertama yang disebut
dengan komunikasi prabicara. Bentuk-bentuk prabicara ini antara lain: menangis,
bercelotek, isyarat, dan ungakapn-ungkapan emosi.
5.
Perkembangan
emosi
Pada
bayi terdapat emosi tertentu yang bersifat umum seperti kemarahan (menjerit,
meronta, menendang, mengibaskan tangan, memukul), ketakutan (takut terhadap
ruang gelap, tempat tinggi, dan binatang), rasa ingin tahu tentang mainan baru,
menjulurkan lidah, membuka mulut, memegang, melempar, membolak-balik),
kegembiraan (tersenyum, tertawa, menggerakkan lengan serta kakinya), afeksi
(memeluk mainan kesayangannya, mencium barang-barang kesayangannya).
6.
Perkembangan
kognitif
Perkembangan
konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan benda dan orang-orang. Piaget
menamakan tahap perkembangan ini tahap “sensomotorik” dalam perkembangan
konsep. Pada akhir masa perkembangan ini bayi mulai menyusun kata-kata menjadi
kalimat sederhana yang dimulai dengan “siapa, apa dan dimana”.
7.
Perkembangan
moral
Bayi
belum memiliki nilai dan suara hati. Lambat laun bayi mempelajari kode moral
dari orangtuanya dan orang-orang yang dekat dengannya. Bayi menilai benar atau
salah suatu perbuatan berdasarkan kesakitan atau kesenangan yang dirasakannya.
C.
PERKEMBANGAN MASA AWAL ANAK-ANAK
1.
Perkembangan
fisik
Perkembangan-perkembangan
dimana keterampilan motorik kasar dan motorik halus sangat berkembang pesat.
Perkembangan fisik yang terjadi berawal dari perubahan tinggi dan berat yang
bertambah, perubahan otak terjadi karena pertambahan saraf-saraf otak,
perkembangan motorik, perkembangan kemampuan anak yang trejadi dari anak mulai
dapat berjalan sampai berlari tanpa jatuh, dan kemampuan anak dari membuat
lingkaran hingga menyusun kotak-kotak dengan kompleks.
2.
Perkembangan
kognitif
Perkembangan
memori atau cara berfikir anak dan kemampuan anak dalam merespon. Perkembangan
kognitif sangat berpengaruh terhadap proses berpikir anak dan penyikapan anak terhadap
suatu hal. Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan anak untuk
mengeksplorasi lingkungan karena bertambahnya koordinasi dan pengendalian
motorik, maka dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif, bebas, dan
imajinatif.
Perkembangan
kognitif menurut Piaget bahwa pada masa awal anak-anak dinamakan tahap
pra-operasional yang berlangsung dari usia dua hingga tujuh tahun. Pada tahap
ini konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentris mulai kuat
dan kemudian mulai melemah, serta trebentuknya keyakinan terhadap hal yang
magis. Dalam istilah pra-operasional menunjukkan bahwa pada tahap ini teori
Piaget difokuskan pada keterbatasan pemikiran anak. Istilah “operasional”
menunjukkan pada aktifikas mental yang memungkinkan anak untuk memikirkan
peristiwa pengalaman yang dialaminya.
3.
Perkembangan
Emosi
Perkembangan
emosi merupakan suatu kemampuan perasaan yang kompleks yang disertai
karakteristik kegiatan belajar dan motoris. Ada dua kelompok dalam emosi yaitu:
1)
Emosi sensoris,
yaitu ditimbulkan oleh ranngsangan dari luar terhadap tubuh.
2)
Emosi psikis,
yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan.
4.
Perkembangan
Psikososial
Kemampuan
untuk beradaptasi terhadap orang lain. Perkembangan ini sangat berpengaruh
terhadap cara anak bersosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya.
D.
PERKEMBANGAN AKHIR ANAK-ANAK
Periode ini dimulai
sejak anak-anak berusia enam sampai seksualnya matang. Kematangan seksual ini
sangat bervariasi baik antara jenis kelamin maupun antarbudaya yang
berbeda. Anak-anak sudah lebih menjadi
mandiri. Pada masa inilah anak paling peka dan siap untuk belajar dan dapat
memahami pengetahuan dan selalu ingin bertanya dan memahami.
Perkembangan
kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kognitifnya. Hal
ini membentuk persepsi anak mengenal dirinya sendiri, dalam kompetensi
sosialnya, dalam peran jenis kelaminnya, dan dalam menegakkan pendapatnya
mengenai apa yang benar dan yang salah.
Perkembangan sosial
anak mulai meningkat yang ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan dan
pemahaman mereka mengetahui kebutuhan
ketentuan maupun peraturan-peraturan. Selain itu hubungan antara anak dan
keluarga, teman sebaya, dan sekolah sangat mewarnai perkembangan sosialnya.
2.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA DAN DEWASA
A.
PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Masa remaja adalah masa
datangnya pubertas (11-14) sampai usia sekitar 18 tahun, masa transisi dari
kanak-kanak ke dewasa.
Aspek-aspek
perkembangan pada masa remaja
A.
Perkembangan
Fisik
Perubahan-perubahan
pada tubuh, otak, kapasitas sensoris, dan keterampilan motorik (Papalia dan
Olds,2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat
tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi
reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh
orang dewasa yang cirinya ialah kematangan. Perubahan fisik otak strukturnya
semakin sempurna untuk meningkatkan kemampuan kognitif. (Piaget dalam Papalia
dan Olds, 2001)
B.
Perkembangan
Kognitif
Menurut
Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia
karena perilaku adaptadi secara boilogis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja
secara aktif membangun dunia kognitif mereka, dimana informasi yang didapatkan
tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja
telah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding
ide lainnya, lalu remaja uga menghubungkan ide-ide ini. Seorang remaja tidak
saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu
mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru. Perkembangan
kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar,
berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia dan Olds, 2001) mengemukakan bahwa
pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur
otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk
eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut
tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal. Pada tahap ini,
remaja juga telah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka telah
mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif
yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk
berpikir lebih logis. Remaja telah mempunyai pola berpikir sebagai peneliti,
dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di
masa depan (Santrock,2001)
C.
Perkembangan
Kepribadian dan Sosial
Perkembangan
kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan
menyatakan emosi secara unik; sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan
dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan
kepribadian yang penting pada masa remaja ialah pencarian identitas diri.
Pencarian identitas diri adalah proses menjadi seseorang yang unik dengan peran
yang penting dalam hidup (Erickson dalam Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan
sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding
orangtua (Conger,1991;Papalia dan Olds,2001). Remaja lebih banyak melakukan
kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstrakulikuler, dan bermain
dengan teman.
B.
MASA DEWASA
Masa dewasa biasanya
dimulai sejak usia 18 tahun hingga kira-kira usia 40 tahun dan biasanya
ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ kelamin anak telah
berkembang dan mampu berproduksi. Pada masa ini, individu akan mengalami
perubahan fisik dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah-masalah
penyesuaian diri dan harapan-harapan terhadap perubahan tersebut.
Menurut Dr. Harold Shyrock dari Amerika ada lima
faktor yang dapat menunjukkan kedewasaan yaitu:
1.
Fisik
Secara
fisik, usia, rangka tubuh, tinggi, dan lebarnya tubuh seseorang dapat menunjukkan
sifat kedewasaan pada diri sesseorang. Fakor ini memang bisa digunakan sebagai
ukuran kedewasaan. Akan tetapi, segi fisik saja belum dapat menjamin ketepatan
bagi seseorang untuk dapat dikatakan telah dewasa. Sebab banyak orang yang
telah cukup usia dan kelihatan dewasa akan tetapi ternyata dia masih sering
memperlihatkan sifat kekanak-kanakannya. Oleh sebab itu, dalam menentukan
tingkat kedewasaan seseorang dari segi fisiknya harus pula dengan mengetahui :
Apakah dia dapat menentukan sendiri setiap persoalan yang dia hadapi, dan
apakah ia telah dapat membedakan baik buruknya serta manfaat dan ruginya sebuah
permasalahan hidup. Selain itu, juga adanya kepercayaan pada diri sendiri dan
tidak bergantung kepada orang lain, tidak cepat naik pitan dan marah, serta
tidak menggerutu di saat menderita dan menerima cobaan dari Tuhan, sehingga
nantinya ia dapat dilihat bagaimana tingkat kedewasaan seseorang tersebut dalam
mengatasi semua persoalan hidup yang dia alami.
2.
Kemampuan mental
Dari
segi mental atau rohani, kedewasaan seseorang dapat dilihat. Orang telah dewasa
dalam cara berpikir dan tindakannya berbeda dengan orang yang masih
kekanak-kanakan sifatnya. Dapat berpikir secara logis, pandai mempertimbangkan
segala sesuatudengan adil, terbuka, dan dapat menilai semua pengalaman hidup
merupakan salah satu ciri-ciri kedewasaan pada diri seseorang.
3.
Pertumbuhan
Sosial
Sifat
kedewasaan seseorang dapat dilihat dari pertumbuhan sosialnya. Pertumbuhan
sosial adalah suatu pemahaman tentang bagaimana dia menyayangi pergaulan,
bagaimana dia dapat memahami tentang bagaimana watak dan kepribadian seseorang,
dan bagaimana cara dia mampu membuat dirinya agar disukai oleh orang lain dalam
pergaulannya. Perasaan simpatik kepada orang lain dan bahkan terhadap seseorang
atau hal-hal yang paling tidak ia sukai sekalipun merupakan ciri kedewasaan
secara sosial. Orang yang dapat berbuat seperti itu dia pasti pandai menguasai
keadaan meskipun terhadap orang yang berlaku tidak baik terhadap dirinya
meskipun untuk hal yang paling menyakitkan dalam hatinya sekalipun.
4.
Emosi
Kedewasaan
seseorang dapat dilihat dari cara seseorang dalam mengendalikan emosi. Jika
orang pandai mengendalikan emosinya, maka berarti semua tindakan yang
dilakukannya bukan hanya mengandalkan dorongan nafsu, melainkan dia telah
menggunakan akalnya juga. Orang yang
telah menguasai dan mengendalikan emosinya dengan disertai oleh kemampuan
mental yang cukup dewwasa, dia pasti dapat mengendalikan dirinya menuju
kehidupan yang bahagia dikarenakan selalu bersifat terbuka dalam menghadapi
setiap kesulitan dan persoalan hidup, dan dapat merasa puas dan sanggup
menerima segala sesuatunya dengan lapang dada.
5.
Pertumbuhan
Spiritual dan Moral
Kematang
spiritual dan moral bagi seseorang yang mendorong dia untuk mengasihi dan
melayani orang lain dengan baik. Oleh sebab itu, pertumbuhan ini harus telah
dimulai sejak awal dan dikembangkan untuk doaat menghayato rahmat Allah Swt.
Sehingga, dengan demikian orang tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang
pandai menyukuri nikmat-Nya.
REFERENSI
·
Jahja,Yudrik.2011.Psikologi Perkembangan.Jakarta:Kencana
·
Syah,Muhibbin.2010.Psikologi Pendidikan.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya