Thursday, February 18, 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR

Diajukan sebagai salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Kimia Industri

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Hj. Siti Suryaningsih, M.Si

 








Disusun Oleh :
Cunengsih Ardila        (1132080013)
Dede Kurniawan         (1132080014)
Dewi Sanusi Noor       (1132080018)
Epa Kurniasih             (113208002  )


PRODI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan petunjuk-Nya lah kami dapat menyusun laporan praktikum ini . Tak lupa solawat beserta salam kami curah limpahkan kepada Jungjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya para sahabatnya dan kepada umatnya sampai akhir zaman.
Tujuan utama dari pembuatan laporan praktikum ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Kimia Industri dengan bahasan laporan  mengenai Pembuatan Sabun Mandi Cair. Dalam penyusunan laporan praktikum pada materi ini, tidak sedikit hambatan  yang kami hadapi.
Laporan praktikum ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, mengingat kami masih dalam tahap pembelajaran. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat kami jadikan sebagai bahan untuk perbaikan laporan praktikum ini kedepannya.
Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
  
Bandung, Desember 2015

Penulis


 

DAFTAR ISI




DAFTAR TABEL



BAB 1                     PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Sabun adalah garam logam akali (biasanya garam natrium) dari asam lemak. Sabun dihasilkan oleh poses safonifikasi,yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasanya digunakan adalah NaOH dan KOH. Asam lemak yang beikatan dengan atau kalium inilah yang kemudian dinamakan sabun.
Lidah buaya (Aloe Vera) merupakan tanaman yang telah lama dikenal di Indonesia karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit. Lidah buaya adalah salah satu tanaman yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan kulit yang memiliki beberapa keuntungan, diantaranya berguna untuk regenerasi sel kulit, antioksidan, dan antiseptik. Belakangan tanaman ini menjadi semakin populer karena manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai sumber penghasil bahan baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan kosmetik serta sabun mandi.
Sabun mandi cair memiliki kelebihan apabila dibandingkan dengan sabun mandi batang karena sabun batang mudah jatuh. atau terendam karena licin ketika digunakan atau ditempatkan sehingga menyebabkan sabun menjadi kotor atau rusak. Selain itu proses pembuatannya yang relatif lebih mudah dan biaya produksinya relatif lebih murah dibandingkan proses pembuatan sabun mandi batang. Sabun mandi cair juga mudah digunakan, dibawa dan disimpan, tidak mudah rusak atau kotor, dan penampilan kemasan yang eksklusif.



1.2         Rumusan Masalah

1.                       Bagaimana proses  pembuatan sabun mandi cair dengan lendir daun lidah buaya pada skala laboratorium?
2.                       Bagaimana kualitas sabun mandi cair dengan lendir daun lidah buaya pada skala laboratorium?
3.                       Bagaimana efektifitas sabun mandi cair dengan lendir daun lidah buaya pada skala laboratorium?
4.                       Bagaimana keamanan sabun mandi cair dengan lendir daun lidah buaya tersebut?

1.3         Tujuan Penelitian

1.                       Memahami proses  pembuatan sabun mandi cair dengan lendir daun lidah buaya pada skala laboratorium.
2.                       Mengetahui kualitas sabun mandi cair dengan lendir daun lidah buaya pada skala laboratorium.
3.                       Mengetahui efektifitas sabun mandi cair dengan lendir daun lidah buaya pada skala laboratorium.
4.                       Mengetahui keamanan sabun mandi cair dengan lendir daun lidah buaya tersebut.

1.4          

BAB 2                     KAJIAN TEORI

Lidah buaya (aloe vera) merupakan tanaman yang fungsional karena semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan. Manfaat lidah buaya (aloe vera) diantaranya adalah sebagai bahan baku pembuatan sabun atau shampoo, sebagai bahan baku dalam industri makanan dan minuman kesehatan serta mengobati berbagai macam penyakit.
Tanaman lidah buaya (aloe vera) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat karena tanaman ini mengandung zat-zat yang memiliki efek positif bagi kesehatan manusia. Zat-zat tersebut adalah:
a.       Antakuinon dan Kuinon yang memiliki efek menghilangkan rasa sakit (analgetik) dan menghilangkan pusing
b.      Lignin atau Selulosa dalam gel lidah buaya (aloe vera) mampu menembus dan meresap ke dalam kulit, menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, sehingga kulit tidak cepat kering serta menjaga kelembabannya.
c.       Acetylated Mannose yang merupakan imunostimulan yang kuat, yang berfungsi meningkatkan fungsi fagositik dari sel makrofag, respon sel T terhadap patogen serta produksi interferon dan zak kimia yang meningkatkan sistem imun untuk menstimulasi atau merangsang antibodi.
d.      Gel atau lendir lidah buaya (aloe vera) mempunya kemampuan untuk menyembuhkan luka bakar, memberikan lapisan pelindung pada bagian yang rusak dan mempercepat tingkat penyembuhan
e.       Aloin, Aloe-Emodin menyebabkan usus besar berkontraksi atau mengkerut sehingga bersifat sebagai pencahar yang kuat
f.       Szponin memiliki kemampuan sebagai pembersih dan antiseptik sehingga sangat efektif mengobati luka bakar
g.      Alomicin mempunyai efek sebagai anti-kanker
Sabun merupakan senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani berbentuk padat, lunak atau cair, dan berbusa. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasa digunakan adalah Natrium Hidroksida (NaOH) dan Kalium Hidroksida (KOH). Jika basa yang digunakan adalah NaOH, maka produk reaksi berupa sabun keras (padat), sedangkan basa yang digunakan berupa KOH maka produk reaksi berupa sabun cair.
Sabun mandi cair memiliki kelebihan apabila dibandingkan dengan sabun mandi batang karena sabun batang mudah jatuh dan terendam karena licin ketika digunakan atau ditempatkan sehingga menyebabkan sabun menjadi kotor atau rusak. Selain itu proses pembuatannya yang relatif lebih mudah dan biaya produksinya relatif lebih murah dibandingkan proses pembuatan sabun mandi batang. Sabun mandi cair juga mudah digunakan, dibawa dan disimpan, tidak mudah rusak dan kotor, dan penampilan kemasan yang eksklusif.

h.       

BAB 3                     METODELOGI PENELITIAN

3.1         Bahan-bahan yang digunakan:

Tabel 3.1 Bahan-bahan yang digunakan
No
Nama bahan
Jumlah
1.
Minyak kelapa
30 ml
2.
KOH
16 ml
3.
Na CMC
1 gram
4.
Asam stearat
0,5 gram
5.
Lendir dauh lidah buaya
6 gram
6.
Aquades
Secukupnya
7.
Korek api
Secukupnya
8.
Indikator universal
1 lembar

3.2         Alat-alat yang digunakan:

Tabel 3.2 alat-alat yang digunakan
No
Nama alat
Jumlah
1.
Gelas kimia 1000 ml
1 buah
2.
Gelas kimia 250 ml
1 buah
3.
Gelas kimia 100 ml
1 buah
4.
Gelas ukur 10 ml
1 buah
5.
Tabung reaksi
2 buah
6.
Pembakar spirtus
1 buah
7.
Kaki tiga
1 buah
8.
Kawat kassa
1 buah
9
Botol semprot
1 buah
10.
Kaca arloji
1 buah
11.
Neraca
1 buah
12.
Pipet tetes
3 buah
13.
Batang pengaduk
1 buah
14.
Spatula
1 buah
15.
Thermometer
1 buah
16.
Piknometer 50 ml
1 buah
17.
Viskometer ostwald
1 buah
18.
Batang statif
1 buah
19.
klem
1 buah
20.
Ball pipet
1 buah

3.3         Prosedur percobaan

1.      Semua bahan ditimbang dengan seksama
2.      Minyak kelapa sebanyak 30 ml dimasukkan ke dalam gelas kimia, kemudian ditambahkan kalium hidroksida 40% sebanyak 16 ml sedikit demi sedikit sambil terus dipanaskan pada suhu 50 °C hingga mendapatkan sabun pasta.
3.      Sabun pasta ditambahkan dengan ±25 ml aquades, lalu dimasukkan natrium kaboksil metal selulosa yang telah dikembangkan dalam aquades panas, diaduk hingga homogen.
4.      Kemudian ditambahkan asam stearat, diaduk hingga homogen.
5.      Dimasukkan lendir daun lidah buaya 6 gram, diaduk hingga homogen.
6.      Sabun cair ditambahkan dengan aquades hingga volumenya 100 ml, lalu diaduk hingga homogeny.
7.      Dimasukkan ke dalam wadah bersih yang telah disiapkan
8.      Uji sabun cair; uji organlepik, uji efektifitas dan keamanan sabun cair dengan lender daun lidah buaya.


BAB 4                      

BAB 5                     HASIL DAN PEMBAHASAN

Sabun mandi cair adalah sediaan pembersih kulit yang dibuat dari bahan dasar sabun dengan penambahan bahan lain yang diijinkan dan digunakan tanpa menimbulkan iritasi pada kulit. Sabun mandi dikataegorikan baik jika sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Adapun syarat mutu sabun mandi cair sebagai berikut (Depkes RI,1996) :
Tabel 5.1 Syarat mutu sabun mandi cair (Depkes RI,1996)
No
Kriteria Uji
Persayaratn (satuan)
1.
Keadaan
-          Penampilan
-          Bau
-          Warna

-          cairan homogen
-          khas
-          khas
2
pH pada 25 °C
8-11
3
Alkali bebas
Maksimal 0,1%
4
Bahan aktif
Minimal 15%
5
Bobot jenis pada 15 ºC
1,01-1,1 g/ml


Percobaan ini bertujuan untuk memahami proses pembuatan sabun mandi cair dengan lendir lidah buaya pada skala laboratorium, memahami mutu atau kualitas sabun mandi cair yang dihasilkan, mengetahui efektifitas dan keamanan sabun mandi cair yang dihasilkan. Berdasarkan percobaan, didapatkan hasil pada tabel pengamatan di bawah ini :
Tabel 5.2 Data Pengamatan Proses pembuatan sabun mandi cair
no
Perlakuan
Hasil pengamatan
1
Minyak kelapa 30 ml+KOH 40% 16 ml
Larutan berwarna kuning, KOH melarut
2
Dipanaskan suhu 50 °C
Terbentuk sabun pasta, terdapat endapan putih kekuningan
3
+25 ml aquades
Campuran kuning terang
4
+natrium karboksil metil selulosa yang telah dikembangkan dalam aquades panas
sabun berwarna kuning keputihan atau putih keruh
5
+ lendir daun lidah buaya
sabun berwarna kuning keputihan, sedikit wangi, berbusa ketika diaduk
6
+100 ml aquades
Sabun berwarna kuning keputihan, sedikit wangi, busa semakin banyak ketika diaduk

Tabel 5.3 analisis mutu/kualitas sabun mandi cair
no
Uji kualitas sabun
Hasil pengamatan
1
Organoleptik
Sabun berwarna putih susu, berbusa, cair, massa sabun 74,4594 gram
2
pH
pH = 13
3
Bobot jenis
Nama cuplikan
Waktu alir (s)
Massa jenis (g/cm3)
t1
t2
t3
Trata-rata
aquades
6,28
6,05
6,11
6,15
1,0432
sabun
13
13,13
13,16
13,10
1,0600
4
Viskositas
0,021 pa.s

Data Perhitungan :

Bobot jenis
·         Air
Massa piknometer kosong         = 31,8087 gram
Massa piknometer kosong+air   = 83,9706 gram
Massa air                                    = 83,9706 gram-31,8087 gram = 52,1619 gram
Volume                                      = 50 ml
trata-rata   = ( t1 + t2 + t3 ) / 3
                           = (6,28+6,05+6,11)s / 3
                           = 6,15 s
Massa jenis air   = 
                           =
                           = 1,0432 gram/ml
·         sabun
Massa piknometer kosong         = 31,8087 gram
Massa piknometer kosong+air   = 84,8110 gram
Massa air                                    = 84,8100 gram-31,8087 gram = 53,0013 gram
Volume                                      = 50 ml
trata-rata   = ( t1 + t2 + t3 ) / 3
                           = (13+13,13+13,16)s / 3
                           = 13,10 s
Massa jenis air   = 
                           =
                           = 1,060026 gram/ml

Viskositas
Secara teoritis :       ɳair (30°C) = 0,0008 Ns/m2
ɳair (20°C) = 0,00101 Ns/m2
Secara percobaan :
ɳaquades(25°C)    = 0,0008 Ns/m2   
= 0,96 x 10-3 Ns/m2

ɳsabun                =
                    =  
= 0,021 Ns/m2

1.      Organoleptik
Sabun cair adalah jenis sabun yang berbentuk liquid (cairan) sehingga mudah dituangkan dan mennghasilkan busa yang lebih banyak dan tampak lebih menarik. Berbeda dengan sabun pada, sabun cair dibuat dengan semi boiled process yang menggunakan bantuan panas pada proses pembuatannya (mabrouk,2005)
Lendir berubah dari kekuningan menjadi hijau pucat. Getah lidah buaya yang terkandung dalam lendir bersifat koloidal seperti lendir, terutama jika pH-nya mendekati basa (saat daun masih segar), bentuknya berupa gel (mirip agar-agar) yang lekat. Namun, jika pH-nya mendekati asam (saat daun mulai layu), akan berubah wujud menjadi sol yang bersifat lebih encer seperti sirup. Pada percobaan, sabun ini berbentuk cairan berwarna putih tulang, namun saat 7 hari kemudian, sabun ini menjadi kental.
2.      Bobot Jenis
Sabun cair yang digunakan memiliki bobot jenis 1,0139 g/ml, dibandingkan dengan syarat mutu sabun cair dari depkes 1996 memiliki bobot jenis 1,0 g/ml -1,1 g/ml. Sehingga, nilai bobot jenis sabun yang dibuat mendekati nilai bobot jenis sabun cair yang ada dalam literatur.
3.      Viskositas
Sabun cair yang telah dibuat ini kemudian diuji viskositasnya, dan didapatkan viskositas sabun sebesar 0,021 Ns/m2 sedangkan air memiliki viskositas sebesar  0,96 x 10-3 Ns/m2.
4.      pH
pH pada sabun cair yang telah dibuat ini sangat basa, yaitu memiliki pH sebesar 13. Menurut SNI syarat mutu pH sabun mandi yaitu 4,0 – 5,6. pH pada kulit manusia bersifat asam,dimana pH kulit berkisar antara 4,0 – 5,6. pH tersebut merupakan asam pelindung (acid mantle) bagi kulit itu sendiri. Dengan pengertian bahwa pH dari sabun yang berada pada bagian atas permukaan kulit mempengaruhi keasaman dari organisme yang mampu menjaga permukaan kulit dari lingkungan yang pathogen dan jamur. Batas pH pada sabun tidak boleh terlalu basa, karena dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar. Selain itu, dapat membunuh mikroorganisme yang menjaga permukaan kulit. Sehingga sabun yang dibuat ini tidak layak pakai.
5.      Uji Efektivitas Sabun Mandi Cair
Sebagai pelembut kulit dengan Lendir Daun Lidah Buaya dengan cara mengoleskan masing-masing sediaan pada bagian kulit tangan atau kaki sukarelawan yang berbeda. Hasil dari pengujian yaitu sabun memberikan hasil yang cukup baik, yaitu memberikan efek untuk mengurangi kulit yang kering dan untuk menghilangkan noda di kulit namun penghilangan noda tersebut butuh waktu beberapa menit tidak seperti sabun mandi cair lainnya.
6.      Uji Keamanan Sabun Mandi Cair dengan Lendir daun Lidah Buaya
Sabun mandi cair ini saat diujicobakan pada relawan, tidak menimbulkan efek yang membuat kulit panas, gatal, atau iritasi.  Namun, ketika dilihat dari segi pH, sabun ini sangat basa, sehingga tidak layak untuk digunakan.

BAB 6                     PENUTUP

6.1         Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Pembuatan sabun mandi cair dengan lendir daun lidah buaya dihasilkan oleh proses saponifikasi
2.      Kualitas sabun mandi cair dengan lendir daun lidah buaya yang dibuat pada skala laboratorium ini cukup sebanding dengan sabun-sabun cair lainnya
3.      Sabun mandi cair yang dihasilkan ini cukup dapat menghilangkan noda namun perlu waktu yang lama, artinya efektifitasnya kurang.
4.      Sabun mandi cair yang dihasilkan tidak menimbulkan iritasi, namun jika dilihat dari pH sabun yaitu 13, sabun yang dibuat tidak layak untuk dipakai

6.2         Saran

Saran yang dapat kami sampaikan untuk  praktikum sabun mandi cair dengan lendir lidah buaya pada skala laboratorium yaitu bahan yang digunakan harus semuanya ada karena jika tidak, ini akan berpengaruh pada pembuatan sabunnya.

DAFTAR PUSTAKA

Furnawanthi, I. 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Edisi Pertama. Jakarta:Agro
Media Pustaka.
 Marshall,J.M. 1990. Aloe vera Gel:Whats is The Evidence?. NewYork:The Pharmaceutical
Purbaya, Rio. 2003. Mengenal dan Memanfaatkan Khasiat Aloe Vera. Cetakan Pertama.
Bandung:Pionir Jaya. 
SB, Srivasta. 1998. Soap Detergent and Perfume Industry. Small Industry Research. Institute Roop Nagar. Delhi:Journal of Soap.
Suryaningsih, Siti. 2013.Petunjuk praktikum Kimis Industri (skala menengah-kecil). Bandung


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Penilaian Sabun Mandi Cair
Nama   : Kelompok 8
Kriteria/nilai
1
2
3
4
5
Warna




Tekstur




Tingkat kebersihan





Nama   : Kelompok 2
Kriteria/nilai
1
2
3
4
5
Warna




Tekstur




Tingkat kebersihan





Nama   : Kelompok 1
Kriteria/nilai
1
2
3
4
5
Warna




Tekstur




Tingkat kebersihan




Nama   : Kelompok 1 (Zulfa)
Kriteria/nilai
1
2
3
4
5
Warna




Tekstur




Tingkat kebersihan





Nama   : Kelompok Asri 
Kriteria/nilai
1
2
3
4
5
Warna




Tekstur




Tingkat kebersihan








Foto-Foto


2 comments:

  1. kak saya mau tanya, lendir lidah buayanya langsung dicampurkan saja atau sebelumnya sudah dipreparasi terlebih dahulu? lalu hasil dari pemanasan minyak dengan KOH itu berfungsi sebagai apa ya kak? terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
  2. Saya akan sangat mengesyorkan perkhidmatan pembiayaan meridian Le_ kepada sesiapa yang memerlukan bantuan kewangan dan mereka akan membuat anda berada di atas direktori tinggi untuk sebarang keperluan selanjutnya. Sekali lagi saya memuji diri anda dan kakitangan anda untuk perkhidmatan dan perkhidmatan pelanggan yang luar biasa, kerana ini merupakan aset yang hebat untuk syarikat anda dan pengalaman yang menyenangkan kepada pelanggan seperti saya sendiri. Mengharapkan anda semua yang terbaik untuk masa depan. Perkhidmatan pembiayaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, di sini ada email..lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bercakap dengan Encik Benjamin Pada WhatsApp Via_ 1-989-394-3740 Terima Kasih untuk membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan sepenuh hati saya bersyukur selama-lamanya.

    ReplyDelete