Thursday, February 18, 2016

X-RAY DIFRACTION (XRD) MAKALAH

X-RAY DIFRACTION (XRD)
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah Kimia Analitik Instrumen
Dosen Pengampu:
Dr. Neneng widaningsih, M.Pd.
Ferli Septi Irwansyah, M.Si


UIN.jpg






Disusun oleh:
Agil Fadilah         (1132080006)
Ahmad Reza M.  (1132080007)
Dewi Sanusi N.    (1132080018)
Elsa Ayu H.         (1132080021)
Ende Nurhasanah (1132080023)
Hany Anggraeni  (1132080025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG JATI BANDUNG
2015

KATA PENGANTAR

basmallah_t.gif
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah yang Maha Kuasa atas segala penciptaan-Nya. Selayaknya kita panjatkan rasa syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan segala bentuk kenikmatan kepada kita semua yang tiada terhingga. Dan atas segala rahmat dan izin-Nya, maka kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “X-Ray Difraction”.
Meskipun dalam pengerjaan makalah ini, kami selaku penyusun terkadang mengalami kesulitan, namun banyak pihak yang membantu kami sehingga kesulitan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.  Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
·         Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kemudahan – Nya kepada saya,
·         Ibu Dr. Neneng Widaningsih, M.Pd. dan Bapak Ferli Septi Irwansyah, M.Si. sebagai dosen pembimbing matakuliah Kimia Analitik Instrumen yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna, dan mungkin juga banyak kesalahan. Oleh karena itu, kami menerima dengan kelapangan dada atas segala saran dan kritikan dari Ibu/Bapak Dosen khususnya untuk perbaikan tugas ini.

Bandung,  November 2015


                                                                                    Penyusun

DAFTAR ISI




DAFTAR GAMBAR


                                                           

BAB 1                     PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Sinar X pertama kali ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tahun 1895. Dinamakan dengan sinar-X pada waktu itu dikarenakan  tidak diketahuinya apa sebenarnya sinar tersebut, maka disebutlah dengan sinar-X. Sinar-X digunakan untuk tujuan pemeriksaan yang tidak merusak pada material  maupun manusia. Disamping itu, sinar- X dapat digunakan dalam analisis kualitatif dan kuantitatif material.
Pada waktu suatu material dikenai sinar X, maka intensitas sinar yang ditransmisikan lebih rendah dari intensitas sinar datang. Hal ini disebabkan adanya penyerapan oleh material dan juga penghamburan oleh atom-atom dalam material tersebut. berkas sinar X yang dihamburkan tersebut ada yang saling menghilangkan karena fasanya berbeda ada juga yang saling menguatkan karena fasanya sama. Berkas sinar X yang saling menguatkan itulah yang disebut sebagai berkas difraksi.
Seperti kita ketahui bahwa perumusan matematika yang telah di buat oleh Bragg tentang persyaratan yang harus dipenuhi agar berkas sinar X yang dihamburkan tersebut merupakan berkas difraksi. Sinar X dihasilkan dari tumbukan antara elektron berkecepatan tinggi dengan logam target. Dari prinsip kerja inilah yang kemudian dimanfaatkan dan dibuat beberapa jenis alat dengan menerapkan prinsip dari Hukum Bragg.
Salah satu jenis alat tersebut adalah X-Ray Diffraction (XRD), alat ini merupakan salah satu alat yang memanfaatkan prinsip dari Hukum Bragg dengan menggunakan metode karakterisasi material yang paling tua dan yang paling sering digunakan. Teknik ini yang digunakan sebagai alat untuk  mengidentifikasi suatu fasa dari kristalin di dalam suatu material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan ukuran suatu partikel.

1.2        Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan X-Ray Difraction (XRD)?
2.      Bagaimana prinsip kerja dari XRD?
3.      Apa saja komponen dari instrumen XRD?
4.      Bagaimana interprtasi data menggunakan XRD?
5.      Apa kegunaan dari XRD?
6.      Apa saja kelebihan dan kekurangan drai XRD?

1.3        Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui  pengertian X-Ray Difraction (XRD).
2.      Mengetahui prinsip kerja dari XRD.
3.      Mengetahui komponen-komponen dari instrumen XRD.
4.      Mengetahui cara interprtasi data menggunakan XRD.
5.      Mengetahui kegunaan dari XRD.
6.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari XRD.



BAB 2                       PEMBAHASAN

2.1        Pengertian XRD

XRD merupakan teknik analisis non-destruktif untuk mengidentifikasi dan menentukan secara kuantitatif tentang bentuk-bentuk berbagai kristal, yang disebut dengan fase. Identifikasi diperoleh dengan membandingkan pola difraksi dengan sinar-X. XRD dapat digunakan untuk menentukan fase apa yang ada didalam bahan dan konsentrasi bahan-bahan penyusunnya. XRD juga dapat mengukur macam-macam  keacakan dan penyimpangan kristal serta karakterisasi material kristal. XRD juga dapat mengidentifikasi mineral-mineral yang berbutir halus seperti tanah liat.
Pada X-RD, sinar X dipilih karena merupakan radiasi elektromagnetik yang memiliki energi tinggi sekitar 200 eV sampai 1 MeV. Sinar-X dihasilkan oleh interaksi anatara berkas elektron eksternal dengan elektron pada kulit atom. Spektrum Sinar X memiliki panjang gelombang 10-5 – 10 nm, berfrekuensi 1017 – 1020 Hz dan memiliki energi 103 – 106  eV. Panjang gelombang sinar X memiliki orde yang sama dengan jarak antar atom sehingga dapat digunakan sebagai sumber difraksi kristal.
Efek radiasi sinar X terhadap molekul mengakibatkan terjadinya ionisasi. Sinar X bisa berupa partikel atau gelombang. Karena berupa gelombang elektromagnetik, sinar X menjalar pada medium apapun dengan kecepatan yang hampir tetap setara dengan kecepatan cahaya dalam vakum. Sinar X dihasilkan dari penembakan logam dengan elektron berenergi tinggi. Elektron itu mengalami perlambatan saat masuk ke dalam logam dan menyebabkan elektron pada kulit atom logam tersebut terpental membentuk kekosongan. Elektron dengan energi yang lebih tinggi masuk ke tempat kosong dengan memancarkan kelebihan energinya sebagai foton sinar X.
Ada dua proses yang terjadi bila seberkas sinar X ditembakkan ke sebuah atom, yaitu (1) energi berkas sinar X terserap oleh atom, atau (2) sinar X dihamburkan oleh atom. Bila seberkas radiasi elektromagnetik dilewatkan melalui celah sempit, maka akan terjadi difraksi. Difraksi sinar X merupakan proses hamburan sinar X oleh bahan kristal. Sinar X dapat didifraksikan oleh kristal sehingga dapat digunakan untuk menentukan struktur kristal zat padat. Dengan mengetahui struktur kristalnya, maka sifat-sifat material dapat ditentukan. Dalam interaksinya dengan materi, sinar X juga dapat mengalami polarisasi linier. Berkas sinar X terpolarisasi dapat diperoleh dengan cara hamburan, dimana berkas hamburan sinar X oleh materi yang dapat diukur adalah intensitas.

2.2        Prinsip Kerja XRD

Hukum Bragg merupakan dasar dari spektrometer sinar X (XRD). Difraksi sinar X oleh sebuah materi terjadi akibat fenomena hamburan oleh tiap atom dan interferensi gelombang-gelombang yang dihamburkan oleh atom-atom tersebut. Dengan demikian, syarat berkas difraksi dapat terjadi bergantung pada panjang gelombang (l), jarak antar bidang atom-atom (d), dan sudut berkas datang (θ), yang direpresentasikan secara matematis dalam bentuk Hukum Bragg berikut ini:
nl = 2dhklsinθ
dengan

Berdasarkan Hukum Bragg, jika seberkas sinar X di jatuhkan pada sampel kristal, maka bidang kristal itu akan membiaskan sinar X yang memiliki panjang gelombang sama dengan jarak antar kisi dalam kristal tersebut. Sinar yang dibiaskan akan ditangkap oleh detektor kemudian diterjemahkan sebagai sebuah puncak difraksi. Makin banyak bidang kristal yang terdapat dalam sampel, makin kuat intensitas pembiasan yang dihasilkannya.
Gambar 2.1Ilustrasi Hukum Bragg
 
 







Prinsip dari alat XRD (X-ray powder diffraction) adalah sinar X yang dihasilkan dari suatu logam tertentu memiliki panjang gelombang tertentu, sehingga dengan memfariasi besar sudut pantulan sehingga terjadi pantulan elastis yang dapat dideteksi. Maka menurut Hukum Bragg jarak antar bidang atom dapat dihitung dengan data difraksi yang dihasilkan pada besar sudut – sudut tertentu. Prinsip ini di gambarkan dengan diagram dibawah ini.
xrd
 








Gambar 2.2Mekanisme X-Ray Difraction
 
 


Seberkas sinar-X dengan panjang gelombang λ (cahaya monokromatik) jatuh pada struktur geometris atom atau molekul dari sebuah kristal pada sudut datang θ. Jika beda lintasan antara sinar yang dipantulkan dari bidang yang berturut-turut sebanding dengan n panjang gelombang, maka sinar tersebut mengalami difraksi. Peristiwa difraksi mungkin terjadi karena jarak antaratom dalam kristal dan molekul berkisar antara 0,15 hingga 0,4 nm, yang bersesuaian dengan spektrum gelombang elektromagnet pada kisaran panjang gelombang sinar-X dengan energi foton antara 3 hingga 8 keV. Sesuai dengan Hukum Bragg, dengan memvariasi sudut θ diperoleh lebar antar celah yang berbeda dalam bahan polikristalin. Kemudian, posisi sudut dan intensitas puncak hasil difraksi digrafikkan dan diperoleh pola yang merupakan karakteristik sampel. Setiap kristal memiliki pola XRD yang berbeda satu sama lain yang bergantung pada struktur internal bahan. Pola XRD ini merupakan karateristik dari masing-masing bahan sehingga disebut sebagai ‘fingerprint’ dari suatu mineral atau bahan kristal.

2.3        Instrumentasi XRD

XRD terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X (sumber monokromatis), tempat obyek yang diteliti (chamber), dan detektor sinar-X. Sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-X yang berisi katoda. Dengan memanaskan filamen di dalamnya akan dihasilkan elektron yang gerakannya dipercepat dengan memberikan beda potensial antara katoda dan anoda. Sinar-X yang dihasilkan akan bergerak dan menembaki obyek yang berada dalam chamber. Ketika menabrak elektron dalam obyek, dihasilkan pancaran sinar-X. Obyek dan detektor berputar untuk menangkap dan merekam intensitas dari pantulan sinar-X. Selanjutnya, detektor merekam dan memproses sinyal sinar-X dan mengolahnya dalam bentuk grafik.
Skema dasar dari difraktometer sinar-X terdiri dari sebuah sumber radiasi monokromatik dan detektor sinar-X yang diletakkan pada keliling lingkaran. Detektor sinar-X dapat bergerak sepanjang keliling lingkaran yang memiliki tanda sebagai ukuran besar sudut. Pusat lingkarannya berupa tempat spesimen (chamber). Sebuah celah pemencar (divergent slits) ditempatkan di antara sumber sinar-X dengan spesimen, dan sebuah celah pengumpul (receiving slits) ditempatkan spesimen dan detektor. Celah pengumpul ini dapat membatasi radiasi yang terhambur (bukan yang terdifraksi), mengurangi derau latar (background noise) dan membuat arah radiasi menjadi sejajar. Detektor dan tempat spesimen secara mekanis dibuat berpasangan dengan goniometer. Goniometer merupakan alat untuk mengukur sudut atau membuat suatu obyek (dalam hal ini adalah detektor) berotasi dalam posisi sudut yang tepat. Dalam set XRD, rotasi detektor melalui sudut sebesar 2θ terjadi bersamaan dengan rotasi spesimen sebesar θ, dengan perbandingan tetap 2:1.
a)             Sinar-X
Sinar-X dihasilkan di suatu tabung sinar katode dengan pemanasan kawat pijar untuk menghasilkan elektron-elektron, kemudian elektron-elektron tersebut dipercepat terhadap suatu target dengan memberikan suatu voltase, dan menembak target dengan elektron. Ketika elektron-elektron mempunyai energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron-elektron dalam target, karakteristik spektrum sinar-X dihasilkan. Alat untuk menghasilkan sinar-X harus terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu :
a.       Sumber elektron (katoda)
b.      Tegangan tinggi untuk mempercepat elektron
c.       Logam target (anoda)









Gambar 2.3 komponen utama XRD
 
 

Sinar-X merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik yang mempunyai energy anatar 200 eV sampai dengan 1 MeV dengan panjang gelombang antara 0,5 sampai dengan 2,5  Ȧ. Panjang gelombangnya hampir sama dengan jarak antara atom dalam kristal, menyebabkan sinar-X menjadi salah satu teknik dalam analisa mineral (Suryanarayana dan Norton, 1998).
Sinar X :adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda-benda.
Sifat-sifat sinar X :
  • Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus yang sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.
  • Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang gelombang yang kelihatan
  • Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di kamar gelap.
  • Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.
  • Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.
1.pdf
Gambar 2.4 Tabung Rontgent
 
 







Proses Terjadinya sinar X
  1. Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dan bila katoda (filament) dipanaskan lebih dari 20.000ºC sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari transformator, 
  2. Karena panas maka elektron-eleckron dari katoda (filament) terlepas, 
  3. Dengan memberikan tegangan tinggi maka elektron-elektron dipercepat gerakannya menuju anoda (target),
  4. Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentuk panas (99%) dan sinar X (1%), 
  5. Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebut diafragma, 
  6. Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.
b)            Tempat obyek yang diteliti (chamber)
Tempat objek berisi sampel yang akan dianalisis oleh spektrometer XRD. Sampel yang dapat dianalisis berupa padatan, serbuk (kristal-kristal kecil), atau dalam bentuk kumparan yang biasa digunakan untuk menentukan struktur molekul yang sangat besar.
c)             Detektor
Prosedur kerja: Sinar X dihasilkan di tabung sinar X yang berisi katoda memanaskan filamen, sehingga menghasilkan elektron. Perbedaan tegangan menyebabkan percepatan elektron akan menembaki objek. Ketika elektron mempunyai tingkat energi yang tinggi dan menabrak elektron dalam objek sehingga dihasilkan pancaran sinar X. Objek dan detektor berputar untuk menangkap dan merekam intensitas refleksi sinar X. Detektor merekam dan memproses sinyal sinar X dan mengolahnya dalam bentuk grafik. Dengan demikian, fitur dasar dari tipe percobaan dengan XRD terdiri dari produksi sinar X, difraksi sinar X, deteksi, dan interpretasi data yang dihasilkan.

2.4        Interpretasi Data XRD

Elusidasi spektra XRD merupakan proses penentuan struktur yang diperoleh dari spektra XRD. Tiap puncak yang muncul pada pola XRD mewakili satu bidang kristal yang memiliki orientasi tertentu dalam sumbu tiga dimensi. Puncak-puncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi sinar X untuk hampir semua jenis material. Standar ini disebut JCPDS. Berdasarkan pola difraksi sinar X, atom-atom logam tersusun menurut salah satu dari empat struktur dasar yaitu kubus sederhana (simple cubic, sc); kubus pusat badan (body centered cubic, bcc); kubus terjejal (cubic closed packed, ccp); dan heksagonal terjejal (hexagonal closed packed, hcp).
Tahap-tahap dalam interpretasi spektra XRD:
1.    identifikasi puncak-puncaknya
2.    tentukan sin2 θ
3.    hitung perbandingan sin2 θ/ sin2 θmin dan kalikan dengan bilangan bulat
4.    pilih dari hasil tahap (3) yang hasil h2+k2+l2 merupakan bilangan bulat
5.    bandingkan hasil dengan urutan nilai h2+k2+l2 untuk identifikasi kisi Bravais
6.    hitung parameter kisi
Pola Difraksi Sinar-X - Copy_pagenumber.001.jpg
Gambar 2.5 Consider the following XRD pattern for Alumunium

2.5       Kegunaan XRD

Metode difraksi sinar X adalah salah satu cara untuk mempelajari keteraturan atom atau molekul dalam suatu struktur tertentu. Hal ini karena difraksi sinar X memberikan ilustrasi bahwa secara prinsip sifat-sifat gelombang sinar X dan interaksinya dengan material dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi keadaan mikroskopik material-material yang memiliki keteraturan susunan atom. Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan ukuran partikel. Keuntungan utama penggunaan sinar X dalam karakterisasi material adalah kemampuan penetrasinya, sebab sinar X memiliki energi sangat tinggi akibat panjang gelombangnya yang pendek.
Difraksi sinar X dapat memberikan informasi tentang struktur polimer, termasuk tentang keadaan amorf dan kristalin polimer. Pola hamburan sinar X juga dapat memberikan informasi tentang konfigurasi rantai dalam kristalit, perkiraan ukuran kristalit, dan perbandingan daerah kristalin dengan daerah amorf dalam sampel polimer. Sinar X juga digunakan dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi keadaan organ-organ dalam tubuh karena memiliki daya tembus yang cukup besar. XRD dapat juga digunakan untuk mengukur macam-macam keacakan dan penyimpangan kristal, karakterisasi material kristal, identifikasi mineral-mineral yang berbutir halus seperti tanah liat, dan penentuan dimensi-dimensi sel satuan. Dengan teknik-teknik yang khusus, XRD dapat digunakan untuk menentukan struktur kristal dengan menggunakan Rietveld refinement, analisis kuantitatif dari mineral, dan karakteristik sampel film.

2.6        Kelebihan dan Kekurangan XRD

Berdasarkan refrensi yang saya dapatkan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari XRD. Adapun kelebihan penggunaan sinar-X dalam karakterisasi material adalah kemampuan penetrasinya, sebab sinar-X memiliki energy sangat tinggi akibat panjang gelombangnya yang pendek. Kelebihan lain  penggunaan sinar-X dalam karakterisasi material adalah kemampuan penetrasinya, sebab sinar-X memiliki energi sangat tinggi akibat panjang gelombangnya pendek. Sementara itu, kekurangannya adalah untuk obyek berupa kristal tunggal sangat sulit mendapatkan senyawa dalam bentuk kristalnya. Sedangkan untuk objek berupa bubuk (powder) sulit untuk menentukan strukturnya. Sedangkan kekurangananya adalah untuk obejek yang berupa Kristal tuggal sangat sulit mendapatkan senyawa dalam bentuk kristalnya. Sedangkan untuk obejek yang berupa bubuk (powder) sulit untuk menentukan  bentuk  strukturnya.


BAB 3                       PENUTUP

3.1        Kesimpulan

Difraksi sinar X merupakan proses hamburan sinar X oleh bahan kristal. Dasar dari spektrometer XRD ini direpresentasikan melalui persamaan matematis dalam bentuk Hukum Bragg, dimana syarat berkas difraksi dapat terjadi bergantung pada panjang gelombang (l), jarak antar bidang atom-atom (d), dan sudut berkas datang (θ). Alat yang digunakan untuk mengukur dan mempelajari difraksi sinar X dinamakan Goniometer. Instrumentasi XRD terdiri dari tabung sinar X, tempat objek (chamber), dan detektor. Difraksi sinar X memberikan ilustrasi bahwa secara prinsip sifat-sifat gelombang sinar X dan interaksinya dengan material dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi keadaan mikroskopik material-material yang memiliki keteraturan susunan atom. Oleh sebab itu, XRD adalah salah satu cara untuk mempelajari keteraturan atom atau molekul dalam suatu struktur tertentu, yang memiliki banyak aplikasi dan kegunaan di dalamnya. Interpretasi terhadap hasil difraksi sinar X dimulai dengan mengidentifikasi puncak-puncaknya sampai pada perhitungan parameter kisi yang selanjutnya dicocokkan dengan standar difraksi sinar X untuk hampir semua jenis material.

3.2        Saran   

Dengan mempelajari instrumen X-Ray Difraction (XRD) diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dari instrumen tersebut dan mengetahui cara interpretasi datanya. Mahasiswa disarankan untuk melihat secara langsung instrumen XRD-nya  dan semoga  tidak puas dengan hanya membaca makalah ini, sehingga akan mencari informasi-informasi tambahan untuk lebih memahami kontennya.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya kami tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran agar menjadi perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Catatan Radigraf. 2015 : Proses Pembentukan Sinar-X. Di Unduh di : http//catatanradiograf.blogspot.com/2010/02/proses-pembentukan-sinar-x.html /26/10/2015 at 21.25pm
Material Cerdas Indonesia. 2015 : Difraksi 2 Diunduh di http://materialcerdas.wordpress.com/teori-dasar/difraksi-2/ 26/10/2015 at 21.30pm



No comments:

Post a Comment